1. Klasifikasi Alga
Sistem klasifikasi algae ada bermacam-macam. Seiring dengan
majunya ilmu pengetahuan terutama dalam penelitian fisiologi, biokimia, dan
penggunaan mikros- kop elektron, maka klasifikasi algae ke dalam divisinya,
kini didasarkan pada:
1. pigmentasi,
2. hasil fotosintesis,
3. flagelasi,
4. sifat fisik dan kimia dinding sel,
5. ada atau tidak adanya inti sejati.
Atas dasar hal tersebut, Smith membagi algae menjadi;
Divisi: Chlorophyta, Euglenophyta, Pyrrophyta, Chrysophyta, Phaeophyta,
Rhodophyta dan Cyanophyta. Pyrrophyta, Chrysophyta,dan Euglenophyta termasuk
Protista (Protista algae); Cyanophyta termasuk Monera.
- Algae mempunyai bermacam-macam
bentuk tubuh:
- Bentuk uniseluler: bentuk
uniseluler yang berflagela dan yang tidak berflagela.
- Bentuk multiseluler:
- a. koloni yang motil, b.
koloni yang kokoid
- Agregasi: bentuk palmeloid,
dendroid, dan rizopoidal.
- Bentuk filamentik: filamen
sederhana, filamen bercabang, filamen heterotrikh, filamen
pseudoparenkhimatik yang uniaksial dan multiaksial.
- Bentuk sifon/pipa.
- Pseudoparenkhimatik
- Reproduksi
- Vegetatif: fragmentasi,
pembelahan sel, pembentukan hormogonia.
- Aseksual: pembentukan
mitospora, zoospora, aplanospora, hipnospora, stadium pamela.
- Seksual: isogami, heterogami yang
terdiri dari anisogami dan oogami, aplanogami, autogami.
- Pergantian keturunan
- Pergantian keturunan
haplobiontik terdiri dari: pergantian keturunan yang haplontik dan
diplontik.
- Pergantian keturunan yang
isomorfik dan heteromorfik.
Klasifikasi
alga didasarkan pada morfologi sel-sel reproduksin, pigmen dalam plastida dari
sel vegetatif, dan macam ,makanan cadangan .Semua alga mengandung klorofil
tetapi ada pigmen lain yang ,menyusun yang terkandung dalam plastida.
Alga yang hidup melayang-layang di permukaan air disebut neuston,
sedangkan yang hidup di dasar perairan disebut bersifat bentik. Alga
yang bersifat bentik digolongkan menjadi :
a. epilitik (hidup di atas
batu)
b. epipalik (melekat pada lumpur
atau pasir)
c. epipitik (melekat pada
tanaman)
d. epizoik (melekat pada hewan).
Berdasarkan
habitatnva di perairan, alga dibedakan atas :
a. alga subaerial, yaitu alga
yang hidup di daerah permukaan
b. alga intertidal, yaitu alga yang
secara periodik muncul di permukaan karena naik turunnya air akibat pasang
surut
c. alga sublitoral, yaitu
alga yang hidup di bawah permukaan air
d. alga edafik, yaitu alga yang
hidup di dalam tanah.
BERDASARKAN
PERBEDAAN PIGMEN, GANGGANG DIBAGI MENJADI 4 DIVISIO
1. CLOROPHYTA (ganggang hijau)
Mengandung pigmen hijau, yaitu klorofil Contoh :
-
Chlamydomonas sp.
-
Chlorella sp.
-
Euglena sp. Volvox sp. mahluk transisi antara ganggang dan protozoa
2. CHRYSOPHYTA (ganggang keemasan)
Memiliki pigmen Karoten, disamping adanya klorofil. Contohnya yang paling umum
adalah Navicula sp. (Ganggang kresik = Diatomae), ganggang ini mengandung zat
kersik yaitu silikat. Tanah yang mengandung ganggang ini disebut Tanah Diatom,
baik sekali sebagai bahan lapisan pada dinamit, dapat pula digunakan sebagai
bahan penggosok, saringan dan lain-lain.
3. PHAEOPHYTA (ganggang
pirang=ganggang coklat)
Memiliki pigmen Fikosantin, disamping adanya klorofil. Semua anggotanya hidup
di laut. Contohnya:
-
Turbinaria australis
-
Sargassum siliquosum
-
Fucus vesiculosus (bahan pewarna alami)
Beberapa jenis ganggang ini menghasil-kan Asam Alginat yang berguna bagi
industri tekstil dan makanan sebagai zat warna.
4.
RHODOPHYTA (ganggang merah)
Memiliki
pigmen Fikoeritrin, di samping ada-nya klorofil. Contohnya:
-
Eucheuma spinosum, merupakan penghasil agar-agar.
-
Gracillaria sp., menghasilkan bahan untuk pembuatan kosmetika
Beberapa jenis alga dapat bersimbiosis dengan organisme
lainnya. Misalnya, Chlorella sp. hidup bersama Paramecium, Hydra,
atau Mollusca; alga Platymonas sp. hidup bersama cacing pipih Convoluta
roscoffensis.
Alga ada yang bersel tunggal (uniseluler), membentuk koloni
berupa filamen (kumpulan sel berbentuk benang) atau koloni yang tidak membentuk
filamen. Alga uniseluler ada yang dapat bergerak atas kekuatan sendiri (motil)
dan ada yang tidak dapat bergerak (nonmotil). Alga uniseluler yang
mikroskopis tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Sebaliknya, ada alga
yang membentuk koloni berupa. filamen berukuran cukup besar sehingga dapat
dilihat dengan mata telanjang. Sel yang terletak paling bawah pada filamen
membentuk alat khusus untuk menempel pada batu, batang pohon, pasir, atau
lumpur. Alat tersebut dinamakan pelekap. Koloni alga yang tidak
membentuk filamen umumnya berbentuk bola atau pipih tanpa pelekap.
2. Reproduksi Alga
Alga bereproduksi melalui dua cara yaitu seksual dan
aseksual. Reproduksi secara aseksual terjadi melalui pembelahan sel,
fragmentasi, dan pembentukan zoospora. Reproduksi secara seksual terjadi
melalui isogami dan oogami.
a. Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual terjadi melalui pembelahan sel
menghasilkan dua sel anak yang masing-masing akan menjadi individu baru.
Reproduksi dengan cara pembelahan sel umumnya terjadi pada alga bersel tunggal.
Alga berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk filamen umumnya
bereproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasi adalah terpecah-pecahnya koloni
menjadi beberapa bagian.
Selain melalui pembelahan sel dan fragmentasi, alga juga
dapat bereproduksi melalui pembentukan zoospora. Zoospora merupakan sel tunggal
yang diselubungi oleh selaput dan dapat bergerak atau berenang bebas dengan
menggunakan satu atau lebih flagela. Setiap zoospora merupakan calon individu
baru.
b. Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk
membentuk zigot dan tumbuh menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reproduksi
seksual, yaitu isogami dan oogami.
Pada tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina berukuran
sama besar dan umumnya dapat bergerak. Jika zigot hasil peleburan gamet betina
dengan jantan mengalami dormansi, maka disebut zigospora.
Pada tipe oogami, ukuran gamet jantan berbeda dengan ukuran
gamet betina. Gamet betina atau telur berukuran besar dan tidak bergerak,
sedangkan gamet jantan berukuran kecil dan dapat bergerak. Jika zigot yang
terbentuk tidak berkecambah tetapi mengalami dormansi, maka disebut oospora
(Raven et al. 2005; Solomon et al. 2005).
3. Kelompok-Kelompok Alga
Alga memiliki pigmen hijau daun yang disebut klorofil
sehingga dapat melakukan fotosintesis. Selain itu, alga juga memiliki pigmen
lain yang dominan. Berdasarkan dominansi pigmennya, alga dapat dibedakan
menjadi alga cokelat, alga merah, alga keemasan, diatom, dan alga hijau.
a. Alga Cokelat (Phaeophyta)
Warna alga cokelat ditimbulkan oleh adanya pigmen cokelat (fukosantin)
yang secara dominan menyelubungi warna hijau dari klorofil pada jaringan.
Selain fukosantin, alga cokelat juga mengandung pigmen lain seperti klorofil
a, klorofil c, violasantin, beta-karoten, dan diadinosantin.
Alga cokelat merupakan alga yang memiliki talus terbesar
dibandingkan jenis alga lainnya. Pada kondisi yang sesuai, Macrocystis sp.
atau alga cokelat raksasa dapat mencapai panjang 100 meter dan kecepatan tumbuh
mencapai 15 cm per hari. Alga cokelat yang sering ditemukan di tepi pantai
sedang mengalami fase diploid dari siklus hidupnya.
1) Ciri-ciri alga cokelat
Ciri-ciri
alga cokelat adalah sebagai berikut.
a) Ukuran talus mulai
dari mikroskopis sampai makroskopis. Berbentuk tegak, bercabang, atau filamen
tidak bercabang.
b) Memiliki kloroplas
tunggal. Ada kloroplas yang berbentuk lempengan diskoid (cakram) dan ada pula
yang berbentuk benang.
c) Memiliki pirenoid
yang terdapat di dalam kloroplas. Pirenoid merupakan tempat menyimpan cadangan
makanan. Cadangan makanan yang terdapat pada alga ini berupa laminarin.
d) Bagian dalam dinding sel tersusun
dari lapisan selulosa, sedangkan bagian luar tersusun dari gumi. Pada
dinding sel dan ruang antarsel terdapat asam alginat (algin).
e) Mempunyai jaringan
transportasi air dan zat makanan yang analog dengan jaringan transportasi pada
tumbuhan darat.
2) Habitat
Alga
cokelat umumnya hidup di air laut, terutama laut yang bersuhu agak dingin dan
sedang. Hanya ada beberapa jenis alga cokelat yang hidup di air tawar.
Di
daerah subtropis, alga cokelat hidup di daerah intertidal, yaitu daerah literal
sampai sublitoral. Di daerah tropis, alga cokelat biasanya hidup di kedalaman
220 meter pada air yang jernih.
3) Cara hidup
Alga
cokelat bersifat autotrof. Foto-sintesis terjadi di helaian yang menyerupai
daun. Gula yang dihasilkan ditransportasikan ke tangkai yang menyerupai batang.
4) Peranan alga cokelat dalam kehidupan
Alga
cokelat bermanfaat bagi industri makanan dan farmasi. Algin (asam alginat) yang
merupakan bagian koloid dari alga cokelat digunakan dalam pembuatan es krim,
pil, tablet, salep, obat pembersih gigi, losion, dan krem sehabis bercukur.
Selain itu, alga cokelat digunakan untuk makanan ternak dan sebagai pupuk
karena kandungan nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi sedangkan fosfornya
rendah.
5) Reproduksi
Reproduksi
pada alga cokelat terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dengan
pembentukan zoospora berflagela dan fragmentasi, sedangkan
reproduksi seksual terjadi secara oogami atau isogami. Reproduksi
seksual alga cokelat hampir serupa dengan pembiakan generatif tumbuhan tingkat
tinggi. Contohnya adalah reproduksi pada Fucus vesiculosus. Selain
berkembang biak secara aseksual dengan fragmentasi, Fucus vesiculosus juga
berkembang biak dengan cara seksual dengan oogami.
Proses oogami adalah sebagai berikut. Ujung lembaran talus
yang fertil membentuk reseptakel, yaitu badan yang mengandung alat
pembiak. Di dalam reseptakel terdapat konseptakel yang mengandung anteridium
yang menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoid) dan oogonium yang
menghasilkan sel telur dan benang-benang mandul (parafisis).
Anteridium berupa sel-sel berbentuk jorong yang terletak
rapat satu sama lain pada filamen pendek bercabang-cabang yang muncul dari
dasar dan tepi konseptakel. Tiap anteridium menghasilkan 64 spermatozoid.
Oogonium berupa badan yang duduk di atas tangkai. Oogonium
jumlahnya sangat banyak dan tiap oogonium mengandung 8 sel telur. Akan tetapi,
hanya 40% dari sel telur yang dapat dibuahi dan hanya 1 atau 2 dari setiap
100.000 spermatozoid dapat membuahi sel telur. Zigot lalu membentuk dinding
selulosa dan pektin, kemudian melekat pada suatu substrat dan tumbuh menjadi
individu baru yang diploid.
Contoh
alga cokelat, antara lain:
a) Fucus serratus
b) Macrocystis pyrifera
c) Sargassum vulgare
d) Turbinaria decurrens
Poin kunci
Phaeophyta
memiliki pigmen dominan fukosantin, bertalus terbesar di antara alga yang ada,
dan memilliki pirenoid untuk menyimpan laminari di ruang antarsel.
Berikut ini akan kita bahas salah satu jenis alga cokelat,
yaitu Sargassum. Sargassum merupakan genus dengan anggota lebih dari 150
spesies. Alga ini banyak terdapat di perairan tropis dan subtropis, misalnya
lautan Atlantik sebelah barat, yaitu laut Sargasso.
Sargassum muticum adalah salah satu contoh gulma laut
yang berasal dari Jepang. Saat ini, alga tersebut sudah tersebar di pantai
barat Amerika Utara dan Inggris.
Ciri-ciri
Sargassum :
a)
bentuk talus seperti pohon
b)
batang utama pipih, mempunyai bagian seperti daun di sisi samping
c)
kantong udara berbentuk bulat
d)
reseptakel mempunyai modifikasi cabang yang berbentuk bulat
Sargassum
e)
konseptakel terdapat di ujung cabang-cabang
f)
hidup di daerah literal dan sublitoral
g)
hidup melayang di air atau melekat pada substrat.
Sargassum
yang hidup melayang tidak dapat bereproduksi secara seksual tetapi dapat
melakukan fragmentasi (Solomon et al. 2005).
b. Alga Merah (Rhodophyta)
Alga merah berwarna merah sampai ungu, tetapi ada juga yang
lembayung atau kemerah-merahan. Kromatofora berbentuk cakram atau lembaran dan
mengandung klorofil a, klorofil b, serta karotenoid. Akan tetapi, warna lain
tertutup oleh warna merah fikoeritrin sebagai pigmen utama yang mengadakan
fluoresensi. Jenis Rhodophyta tertentu memiliki fikosianin yang memberi warna
biru.
1) Ciri-ciri alga merah
a) Talus berupa helaian atau
berbentuk seperti pohon. Banyak alga merah yang tubuhnya dilapisi kalsium
karbonat.
b) Tidak memiliki flagela.
c) Dinding sel terdiri dari komponen
yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dalam tersusun dari mikrofibril,
sedangkan sisi luar tersusun dari lendir. Komponen kimia mikroribril terutama
adalah xilan, sedangkan komponen kimia dinding mikrofibril luarnya
adalah manan. Dinding sel alga merah mengandung polisakarida tebal dan
lengket yang bernilai komersial.
Alga
merah Laurencia sp.
d) Memiliki pigmen fotosintetik
fikobilin dan memiliki pirenoid yang terletak di dalam kloroplas. Pirenoid
berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan atau hasil asimilasi. Hasil
asimilasinya adalah sejenis karbohidrat yang disimpan dalam bentuk tepung
fluorid, fluoridosid (senyawa gliserin dan galaktosa), dan tetes minyak. Tepung
fluorid jika ditambah lodium menunjukkan warna kemerah-merahan.
2) Cara hidup
Alga
merah umumnya bersifat autotrof. Akan tetapi ada pula yang heterotrof, yaitu
yang tidak memiliki kromatofora dan biasanya bersifat parasit pada alga lain.
3) Habitat
Alga
merah umumnya hidup di laut yang dalam, lebih dalam daripada tempat hidup alga
cokelat. Sepertiga dari 2500 spesies yang telah diketahui, hidup di perairan
tawar dan ada juga yang hidup di tanah. Biasanya organisme ini merupakan
penyusun terumbu karang laut dalam.
Alga
merah berperan penting dalam pembentukan endapan berkapur, baik di lautan
maupun di perairan tawar.
4) Reproduksi
Alga
merah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual
terjadi melalui pembentukan dua anteridium pada ujung-ujung cabang talus.
Anteridium menghasilkan gamet jantan yang disebut spermatium.
Gametangium betina disebut karpogonium yang terdapat pada ujung cabang
lain.
Karpogonium
terdiri dari satu sel panjang. Bagian karpogonium bawah membesar seperti botol,
sedangkan bagian atasnya membentuk gada atau benang dan dinamakan trikogen.
Inti sel telur terdapat di bagian bawah yang membesar seperti botol.
Spermatium
mencapai trikogen karena terbawa air (pergerakan secara pasif). Spermatium
kemudian melekat pada trikogen. Setelah dinding perlekatan terlarut, seluruh
protoplasma spermatium masuk dalam karpogonium. Setelah terjadi pembuahan,
terbentuklah sumbat di bagian bawah. karpogonium. Sumbat itu memisahkan
karpogonium dan trikogen. Zigot hasil pembuahan akan membentuk benang-benang
sporogen. Dalam sel-sel di ujung benang sporogen itu, terbentuk spora yang
masing-masing memiliki satu inti dan satu plastida; spora tersebut dinamakan
karpospora. Karpospora akhirnya keluar dari sel-sel ujung benang sporogen
sebagai protoplasma telanjang berbulu cambuk. Karpospora ini mula-mula
berkecambah menjadi protalium yang akhirnya tumbuh menjadi individu baru
lengkap dengan alat-alat generatifnya.
Reproduksi
aseksual terjadi dengan membentuk tetraspora. Tetraspora akan menjadi
gametangium jantan dan gametangium betina. Gametangium jantan dan betina akan
bersatu membentuk karposporofit. Karposporofit kemudian menghasilkan
tetraspora, Contoh anggota-anggota Rhodophyta antara lain: Corrallina, Palmaira,
Batrachospermum moniliforme, Gelidium, Gracilaria, Eucheuma, dan
Scicania furcellata.
5) Peranan alga merah dalam kehidupan
Alga
merah jenis tertentu dapat menghasilkan agar yang dimanfaatkan antara lain
sebagai bahan makanan dan kosmetik, misalnya Eucheuma spinosum. Di
beberapa negara, misalnya Jepang, alga merah ditanam sebagai sumber makanan.
Selain itu juga dipakai dalam industri agar, yaitu sebagai bahan yang dipakai
untuk mengeraskan/memadatkan media pertumbuhan bakteri. Beberapa alga merah
yang dikenal dengan sebutan alga koral menghasilkan kalsium karbonat di dinding
selnya. Kalsium karbonat ini sangat kuat dalam mengatasi terjangan ombak.
Kelebihan ini menjadikan alga kural memiliki peran penting dalam pembentukan
terumbu karang (Campbell et al. 2003; Solomon et al. 2005).
Poin kunci
Rhodophyta
berpigmen dominan fikoeritrin, mempunyai pirenoid untuk menyimpan tepung
fluorid dan fluoridosid. Alga merah tidak menghasilkan sel yang motil.
c.
Alga
Keemasan (Chrysophyta)
Chrysophyta diambil dari kata Yunani chrysos yang
berarti emas. Kelompok alga keemasan memiliki keragaman komposisi pigmen,
dinding sel, dan tipe flagela sel. Alga keemasan mengandung klorofil a dan c,
karoten, dan santofil.
1) Ciri-ciri alga keemasan
Ciri-ciri
alga keemasan adalah sebagai berikut :
a) Bentuk talus ada yang berupa
batang atau telapak tangan.
b) Alga keemasan yang bersel
satu ada yang memiliki 2 flagela heterodinamik, yaitu sebagai berikut.
(1) Satu flagela
mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut mastigonema. Flagela seperti ini
disebut pleuronematik. Flagela pleuronematik mengarah ke anterior.
(2) Satu flagela lagi tidak
mempunyai tonjolan seperti rambut disebut akronematik, mengarah ke
posterior.
Anggota
Chrysophyta dengan berbagai tipe flagela, yaitu: (a) Synura,
(b) Ochromonas, (c) Chromulina, (d) Isochrysis, (e) Chrysochromulina,
(f) Prymnesium.
(b) Ochromonas, (c) Chromulina, (d) Isochrysis, (e) Chrysochromulina,
(f) Prymnesium.
Kedua
flagela heterodinamik ini ada yang hampir sama panjangnya (contohnya pada synura)
ada pula yang sedikit berbeda panjangnya (contohnya pada Ochromonas). Tidak
semua alga. keemasan memiliki flagela heterodinamik, ada pula yang hanya
mempunyai satu flagela atau dua flagela yang sama bentuknya.
c) Pada kloropas alga keemasan
jenis tertentu, ditemukan pirenoid yang merupakan tempat persediaan makanan.
Persediaan makanan berupa krisolaminarin (dahulu disebut leukosin). Selain itu
di dalam vakuola terdapat tetes-tetes minyak.
2) Habitat
Habitatnya
di air tawar atau air laut, serta tempat-tempat yang basah.
3) Cara hidup
Alga
keemasan hidup secara autotrof. Artinya dapat mensintesis makanan sendiri
karena memiliki klorofil untuk berfoto-sintesis. Klorofil yang dimilikinya
antara lain klorofil a, klorofil c, dan karotenoid, termasuk juga fukbsantin.
4) Reproduksi
Reproduksi
pada alga keemasan dapat terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi
aseksual dengan cara membelah diri menghasilkan spora motil berflagela, yang
disebut zoospora. Reproduksi seksual dengan cara membentuk sel khusus yang
disebut auksospora. Auksospora adalah zigot yang dilindungi oleh suatu dinding
sel yang berbeda dengan dinding sel pada umumnya.
5) Peranan alga keemasan dalam
kehidupan
Alga
keemasan merupakan penyusun utama plankton yang berperan penting sebagai
produsen di lingkungan perairan laut (Raven et al. 2005; Solomon e( al. 2005).
d. Diatom (Bacillariophyta)
Inti sel dan kloropas diatom berwarna cokelat keemasan,
tetapi ada juga yang berwarna hijau kekuningan atau cokelat tua. Sebagian besar
diatom bersifat uni-seluler, walaupun ada juga yang berkoloni.
1) Ciri-ciri umum diatom
a) Talus bersel satu. Struktur talus
terdiri dari dua bagian, yaitu wadah (kotak) disebut hipoteka dan tutupnya
disebut epiteka. Epiteka berukuran lebih besar daripada hipoteka. Di antara dua
kotak dan tutup terdapat rafe atau celah, dindingnya mengandung zat
kersik (silika).
b) Inti sel berada di pusat
sitoplasma,
c) Kloroplasnya mempunyai
bentuk yang bervariasi, yaitu seperti cakram, seperti huruf H, periferal, dan
pipih.
2) Habitat
Hidup
di air tawar, laut, dan daratan yang lembab sebagai plankton atau bentos.
3) Cara hidup
Diatom
termasuk organisme autotrof karena memiliki pigmen-pigmen fotosintesis. Pigmen
fotosintensisnya adalah klorofil a, klorofil c, karoten, fukosantin,
diatoksantin, dan diadi-noksantin.
Siklus
reproduksi aseksual dan seksual pada diatom
4) Reproduksi
Reproduksi
diatom terjadi secara seksual dan aseksual. Pada saat diatom bereproduksi
secara aseksual melalui mitosis, hipoteka dan epiteka memisah. Setiap bagian
akan membentuk bagian baru di dalam bagian yang lama. Artinya, hipoteka sel
lama menjadi epiteka sel baru dan epiteka sel lama tetap menjadi epiteka sel
baru. Jadi, salah satu sel anakan berukuran tetap, sedangkan satu sel anakan
lainnya berukuran lebih kecil daripada sel induknya. Pembelahan mitosis terus
berlangsung sampai terbentuk sel anakan yang berukuran sekitar 30% dari besar
sel aslinya. Setelah mencapai ukuran minimum tersebut, diatom kemudian
bereproduksi secara seksual. Sel diatom menghasilkan sperma dan telur. Sperma
kemudian bergabung dengan telur membentuk zigot. Zigot akan tumbuh dan
berkembang menjadi berukuran normal seperti aslinya. Setelah diatom mencapai
ukuran normal, diatom akan kembali melakukan reproduksi aseksual melalui
pembelahan mitosis.
5) Peran diatom dalam kehidupan
Diatom
yang mati di lautan akan mengendap di dasar laut menjadi tanah diatom. Tanah
diatom berguna sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat,
dinamit, pembuat saringan, bahan penyadap suara, bahan pembuat cat, pernis dan
piringan hitam (Mader 2004; Solomon et al. 2005).
e.
Alga
Hijau (Chlorophyta)
Alga hijau memiliki pigmen, hasil metabolisme, dan struktur
dinding sel yang mirip dengan tumbuhan darat. Berdasarkan data molekuler saat
ini, banyak ilmuwan yang memasukkan kelompok ini dalam kingdom Plantae.
1) Ciri-ciri alga hijau
Ciri-ciri
Chlorophyta adalah sebagai berikut :
a) Ada yang bersel satu, ada
yang membentuk koloni.
b) Bentuk tubuhnya ada yang
bulat, filamen, lembaran, dan ada yang menyerupai tumbuhan tinggi.
c) Bentuk dan ukuran
kloroplas beraneka ragam, ada yang seperti mangkok, busa, jala, atau bintang.
Di dalam kloroplas terdapat ribosom dan DNA. Selain itu terdapat pirenoid
sebagai tempat penyimpanan hasil asimilasi yang berupa tepung dan lemak.
Organel lainnya adalah badan Golgi, mitokondria, dan retikulum endo-plasma.
d) Pada sel reproduktif yang
motil terdapat pigmen yang disebut stigma (bintik mata merah).
e) Di dalam sitoplasma
sel yang dapat bergerak terdapat vakuola kontraktil, Vakuola kontraktil
berfungsi sebagai alat osmoregulasi.
f) Inti sel alga hijau
memiliki dinding, sehingga bentuknya tetap. Inti yang demikian disebut
eukarion.
g) Pada alga hijau yang motil
terdapat dua flagela yang sama panjang.
2) Habitat
Habitat
alga ini di air tawar, air laut, dan tanah-tanah yang basah. Ada pula yang
hidup di tempat yang kering.
3) Cara hidup
Alga
hijau hidup secara autotrof. Alga ini berwarna hijau karena adanya klorofil a,
b, beta-karoten, dan santofil. Ada pula yang bersimbiosis dengan jamur
membentuk lumut kerak.
4) Reproduksi
Reproduksi
aseksual terjadi dengan pembentukan zoospora, yaitu spora yang dapat bergerak
atau berpindah tempat. Zoospora berbentuk seperti buah pir yang memiliki dua
sampai empat bulu cambuk, vakuola kontraktil, dan satu bintik mata berwarna
merah (stigma).
Reproduksi
seksual berlangsung dengan konjugasi, yaitu bersatunya zigospora. Zigospora
tidak mempunyai alat gerak.
5) Peranan alga hijau dalam kehidupan
Sifat
alga hijau yang autotrof menjadikannya sebagai produsen penting, di manapun
habitatnya.
Contoh
beberapa jenis alga hijau antara lain Spirogyra, Volvox, Chlamydomonas,
Ulva, dan Stigeoclonium. Berikut ini akan kita bahas tentang
Spirogyra, Ulva, dan Chlorella.
a) Spirogyra
Habitat
Spirogyra adalah di air tawar. Alga ini mudah dikenali karena memiliki
kloroplas besar berbentuk pita melingkar di dalam sel. Reproduksi aseksual
dengan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksualnya secara konjugasi.
Proses
konjugasi berlangsung sebagai berikut. Spirogyra yang berbeda jenis berdekatan,
kemudian muncul tonjolan yang saling mendekati hingga bersatu membentuk
pembuluh. Protoplasma dari sel Spirogyra jenis + pindah ke sel Spirogyra jenis
-, sehingga terjadi persatuan plasma (plasmogami) yang kemudian diikuti
persatuan inti (kariogami). Hasil persatuan ini berupa zigospora yang diploid.
Zigospora mengalami meiosis dan terbentuklah empat sel baru yang diploid.
(a)
Struktur tubuh Spirogyra, (b) konjugasi pada Spirogyra
Dari
keempat sel ini, ada satu sel yang tumbuh menjadi benang Spirogyra.
b) Ulva
Koloni
Ulva membentuk suatu lembaran setebal dua sel, lebarnya beberapa cm dan panjang
30 cm atau lebih. Ulva ditemukan pada air asin dan air payau, menempel pada
kayu-kayuan atau batu-batu karang sepanjang pantai.
Reproduksi
aseksualnya dengan zoospora berflagela empat. Reproduksi seksualnya terjadi
dengan bersatunya sel kelamin jantan dan sel kelamin betina yang masing-masing
berbentuk seperti zoospora biasa. Akan tetapi, kedua jenis kelamin itu
berukuran lebih kecil daripada zoospora biasa dan masing-masing berflagela dua.
c) Chlorella
Chlorella
hidup di air tawar, air laut, dan tempat yang basah. Bentuk Chlorella seperti
bola dengan kloroplas berbentuk seperti mangkuk.
Chlorella
berpotensi menjadi sumber makanan baru karena beberapa hal berikut.
(1) Dalam lingkungan yang
baik, perkembangbiakan berlangsung cepat. Suhu ideal untuk fotosintesisnya
ialah sekitar 25 °C.
(2) Jika dalam kulturnya
dimasukkan zat organik sederhana, yaitu karbon dioksida dan cahaya, alga ini
akan berfotosintesis dan menghasilkan karbohidrat, protein, serta lemak.
Ulva
dan siklus hidupnya
Jika
intensitas cahaya, lama penyinaran, dan mineral yang terdapat dalam substratnya
diatur dengan tepat, alga ini akan menghasilkan karbohidrat, protein, dan lemak
dengan perbandingan yang sesuai dengan kehendak kita (Campbell et al. 2005;
Solomon et al. 2001).
Chlorella
menjadi harapan pangan bergizi di masa depan.
Ciri-ciri
dan Perbedaan Alga Cokelat, Merah, Keemasan, Hijau, dan Diatom :
Ciri-ciri
|
Alga
cokelat (Phaeophyta)
|
Alga
merah (Rhodophyta)
|
Alga
keemasan (Chrysophyta)
|
Alga
hijau (Chlorophyta)
|
Diatom
(Bacillariophyta)
|
Contoh
|
Turbinaria Fucus Sargassum
|
Gracilaria Gelidium Eucheuma
|
Navicula Pinnularia Synura
|
Chlorella Ulva Spirogyra
|
Actinastrum Desmidium
Bacteriastrum
|
Pigmen
|
klorot’il a dan c, fukosantin,
karolen, . sanlofil
|
klorofil a dan b, karotenoid, fikosianin,
fikoeritrin
|
klorofil a dan c, B-karoten,
santofil
|
klorofil a, b, B-karoten, santofil
|
klorofil a dan c, karotenoid,
fukosatin, diatoksantin, diadinoksantin
|
Habitat
|
pantai, air laut, air tawar
|
air tawar dan air laut
|
air tawar dan air laut
|
90% di air tawar dan 10% di laut
|
air tawar dan air laut
|
Bentuk talus
|
benang atau seperti tumbuhan
tingkat tinggi
|
benang atau seperti tumbuhan
tingkat tinggi
|
batang atau seperti telapak tangan
|
benang, lembaran, bola
|
talus terdiri dari 2 bagian, epiteka
dan hipoteka
|
Reproduksi
1. aseksual
|
zoospora berflagela dua dan
fragmentasi
|
spora haploid
|
zoospora berflagela banyak
|
zoospora
|
pembelahan hipoteka dan epiteka
|
2. seksual
|
Isogami/ oogami
|
persatuan sel spermatium dan
karpogonium
|
persatuan sel sperma dan ovum
|
konjugasi
|
persatuan sel sperma dan ovum
|
Dinding sel
|
selulosa, asam alginat
|
manan dan xilan
|
kersik/silika
|
selulosa
|
silika (kersik)
|
Peranan
|
Fitoplankton dalam ekosistem air,
asam alginat untuk industri makanan, farmasi, dan pupuk
|
bahan agar-agar dan sup
|
plankton, produsen di perairan
laut
|
fitoplankton dalam ekosistem air,
bahan makanan
|
bahan isolasi, penyekat dinamit,
penggosok
|
2. Chloropyta
(ganggang hijau)
Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat melakukan fotosintesis. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain.
Cara reproduksi dengan fragmentasi dan konyugasi.
contoh :
- Chlorella : bersel satu, bentuk bulat, kloroplas menyerupai mangkuk atau lonceng, hidup di air tawar/ laut/ payau/ darat, pembiakan vegetatif dengan pembelahan sel dan tiap sel membentuk 4 sel anakan. Beberapa ahli beranggapan ganggang ini dapat dimanfaatkan kelak untuk memproduksi bahan makanan baru bagi manusia, yakni protein, lemak dan karbohidrat.
- Ulva : terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air dan dapat dimakan.
- Spiroggyra: berbentuk benang (filamen) silindris, hidup di kolam, sawah atau perairan yang airnya tidak deras, reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, generatif dengan konyugasi yaitu dua Spirogyra yang bertonjolan berdekatan, kemudian dua tonjolan bergabung membentuk pembuluh, protoplasma isi sel yang berlaku sebagai gamet, gamet sel yang satu pindah ke gamet sel yang lain dan terjadilah plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan ini berupa zigospora diploid, zigospora mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru yang haploid, dan hanya satu sel yang menjadi individu baru.
- Chlamidomonas: berbentuk bulat telur dengan dua flagelum, satu vakuola dan satu nukleus. Ditemukan butir stigma dan pirenoidyang berfungsi sebagai pusat pembentukan tepung (amilum). Reproduksi dilakukan membelah diri dan konyugasi.
- Euglena: juga dikelompokan ke dalam protozoa (hewan), karena selain mempunyai klorofil juga dapat berpindah tempat.
- Hydrodictyon: ditemukan di air tawar dan koloninya berbentuk jala. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi (pemisahan) sel koloni menghasilkan zoospora, sedang generatif dengan konyugasi sel gamet yang dilepas dari induknya menghasilkan zigospora.
- Oedogonium: biasanya melekat pada tanaman air, rumaha siput dan lain-lain.
- Chara : bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi, terdapat di air tawar. Batang beruas-ruas dan tiap ruas bercabang kecil.
Peranan ganggang hijau dalam kehidupan :
a. Menguntungkan :
- sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.
- dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
- penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.
b. Merugikan :
- ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air akan berubah warna dan berbau.
Mempunyai pigmen klorofil a, klorofil b, karoten dan xantofil. Ganggang ini juga dapat melakukan fotosintesis. 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut. Yang hidup di air umumnya sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah. Ganggang hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara gangganga lain.
Cara reproduksi dengan fragmentasi dan konyugasi.
contoh :
- Chlorella : bersel satu, bentuk bulat, kloroplas menyerupai mangkuk atau lonceng, hidup di air tawar/ laut/ payau/ darat, pembiakan vegetatif dengan pembelahan sel dan tiap sel membentuk 4 sel anakan. Beberapa ahli beranggapan ganggang ini dapat dimanfaatkan kelak untuk memproduksi bahan makanan baru bagi manusia, yakni protein, lemak dan karbohidrat.
- Ulva : terdapat di dasar pantai berbatu, berupa lembaran yang disebut selada air dan dapat dimakan.
- Spiroggyra: berbentuk benang (filamen) silindris, hidup di kolam, sawah atau perairan yang airnya tidak deras, reproduksi vegetatif dengan fragmentasi, generatif dengan konyugasi yaitu dua Spirogyra yang bertonjolan berdekatan, kemudian dua tonjolan bergabung membentuk pembuluh, protoplasma isi sel yang berlaku sebagai gamet, gamet sel yang satu pindah ke gamet sel yang lain dan terjadilah plasmogami dan diikuti kariogami, hasil persatuan ini berupa zigospora diploid, zigospora mengadakan meiosis dan tumbuh menjadi benang baru yang haploid, dan hanya satu sel yang menjadi individu baru.
- Chlamidomonas: berbentuk bulat telur dengan dua flagelum, satu vakuola dan satu nukleus. Ditemukan butir stigma dan pirenoidyang berfungsi sebagai pusat pembentukan tepung (amilum). Reproduksi dilakukan membelah diri dan konyugasi.
- Euglena: juga dikelompokan ke dalam protozoa (hewan), karena selain mempunyai klorofil juga dapat berpindah tempat.
- Hydrodictyon: ditemukan di air tawar dan koloninya berbentuk jala. Reproduksi vegetatif dengan fragmentasi (pemisahan) sel koloni menghasilkan zoospora, sedang generatif dengan konyugasi sel gamet yang dilepas dari induknya menghasilkan zigospora.
- Oedogonium: biasanya melekat pada tanaman air, rumaha siput dan lain-lain.
- Chara : bentuknya seperti tumbuhan tingkat tinggi, terdapat di air tawar. Batang beruas-ruas dan tiap ruas bercabang kecil.
Peranan ganggang hijau dalam kehidupan :
a. Menguntungkan :
- sebagai plankton dan merupakan komponen penting dalam rantai makanan air tawar.
- dapat dipakai sebagai makanan, misal Ulva dan Chlorella.
- penghasil O2 dari proses fotosintesis yang diperlukan oleh hewan-hewan air.
b. Merugikan :
- ganggang hijau dapat mengganggu bila perairan terlalu subur, sehingga air akan berubah warna dan berbau.
makasih udah berbagii. saran saja, alangkah lebih baiknya, untuk mencantumkan daftar pustaka
BalasHapus